Kamis, Mei 28, 2009

Empat Penyakit Karena Tidak Bersyukur

“Sangat menarik bagi urusan orang mukmin itu. Sesungguhnya semua urusannya adalah baik baginya dan tiada yang demikian itu bagi seseorang melainkan hanyalah bagi orang yang beriman. Jika ia memperoleh kebaikan, maka ia bersyukur, maka baiklah padanya. Jika ia mendapat kesulitan maka ia bersabar dan menjadi baiklah padanya.” (HR Muslim)
Mereka yang tidak pandai bersyukur bila memperoleh nikmat dan tidak pandai bersabar kala mendapat cobaan dan ujian niscaya tidak akan mendapat kebahagiaan di dalam hidupnya. Bahkan dalam Al-Quran Surat Al-Fajr ayat 15-20 juga diterangkan bagi mereka yang tidak pandai bersyukur dan bersyukur akan mengidap sedikitnya empat macam penyakit:
1. Sombong dan angkuh. Islam mengajarkan kepada kita agar mengasihi sesama manusia terutama mereka yang memerlukan pertolongan seperti halnya anak yatim. Tidak ada yang menanggung segala keperluan hidupnya.
2. Ananiah. Yakni hanya mementingkan diri sendiri sehingga dia tidak mau menganjurkan untuk memberi makan kepada fakir miskin. Islam mengajarkan kepada kita supaya memiliki rasa kemanusiaan yang diwujudkan dalam amal nyata yaitu berupa penyantunan kepada orang yang masih kurang beruntung dalam kehidupannya.
3. Serakah, tamak, loba dan egois yang berlebihan. Sifat-sifat ini sangat berbahaya karena bisa menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang diinginkannya walaupun dengan melanggar aturan-aturan agama dan undang-undang yang berlaku.
4. Cinta harta yang berlebihan. Orang-orang yang cinta harta ini biasanya akan lalai dengan tugas dan tanggung jawabnya apalagi untuk menunaikan perintah Allah SWT. Dalam surat Al Humazah disebutkan bahwa manusia seperti itu tempatnya nanti di neraka huthamah.
Ada tiga dimensi syukur. Pertama, bersyukur dengan hati yakni ungkapan kepuasan dalam batin atas anugerah yang diperoleh. Kedua, bersyukur dengan ucapan yakni mengakui angerah dan memuji pemberinya. Ketiga, bersyukur dengan perbuatan yakni bekerja memelihara, memanfaatkan dan mengembangkan angerah yang diperoleh sesuai tujuan pemberian anugerah tersebut. (Sumber: sripoku.com)

Senin, Mei 04, 2009

Air Minum Berlithium Bisa Cegah Keinginan Bunuh Diri!

Tekanan berat yang dialami seseorang sehingga menimbulkan keinginan bunuh diri ternyata dapat dicegah dengan cara yang mudah. Cukup minum air keran dengan kadar lithium yang tinggi!

Sebuah penelitian dilakukan di Jepang. Jepang memang tercatat sebagai salah satu negara yang angka bunuh dirinya tinggi. Para peneliti dari Universitas Oita menemukan bahwa angka bunuh diri di suatu wilayah ternyata juga dipengaruhi oleh kualitas air kerannya.

Para peneliti seperti yang detikhot kutip dari Telegraph, Senin (4/5/2009) menganalisa 18 wilayah di Jepang. Mereka membandingkan data warga yang bunuh diri dengan kadar lithium yang ada di air keran wilayah tersebut.

Kadar litihium dalam air di 18 wilayah itu sekitar 0.7 mikrograms sampi 59 mikrogram perliternya. Dari data kemudian terungkap, semakin banyak kadar lithium, maka jumlah warga yang bunuh diri justru semakin sedikit.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa lithium memang dapat mempengaruhi emosi seseorang. Lithium bisa didapatkan secara alami lewat makanan-makanan atau air minum. Dalam dunia kedokteran, lithium biasa dipakai dalam obat-obatan untuk mengobati gangguan mood atau gangguan emosional seseorang.

Oleh karena itu, biasanya, warga yang biasa meminum air berkadar lithium tinggi lebih bisa menjaga emosinya, sehingga tidak memiliki keinginan untuk bunuh diri. (Sumber detikhot)