Senin, Juni 22, 2009
Tips Sukses Ala Tukul #2
Tawaran pentas tidak pernah dipilih-pilih. Di mana pun dan kapan pun tawaran itu ada maka akan dijalaninya dengan penuh rasa tanggung jawab dan sikap profesional. Barangkali dari sikap inilah banyak tawaran justru mengalir dan membawa rezeki.
Sementara di kalangan artis, tindakan selektif dalam memilih tawaran job sudah biasa. Bila dipertimbangkan untung ruginya tidak seimbang maka tawaran tersebut akan ditolak. Hal ini tidak pernah dialami Tukul.
Sumber : Tukul “katro” Arwana, the face country and the money city
Duh, Pakar Keamanan kok Mudah Dikibuli
Tak tanggung-tanggung, pakar keamanan ini kena tipu dua kali oleh seorang penipu yang berkedok sebagai calon pembeli Vaio miliknya.
Yang pertama, saat persetujuan pembelian yang ia harapkan, proses tersebut tiba-tiba dibatalkan pihak eBay. Ternyata sang calon pembeli yang entah berada di mana itu, menggunakan akun eBay yang sebelumnya telah di-hack. Beruntung pihak eBay menyadarinya.
Yang kedua, Scheiner juga nyaris rugi gara-gara ulah penipu lainnya yang berniat mengakali dirinya. Penipu ini berencana mengibuli Scheiner dengan menyuruh Scheiner mengirimkan laptopnya via FedEx, selagi ia mengirimkan uang lewat jasa PayPal yang di tengah jalan akan ia batalkan. Penipu berharap, Scheiner telah mendaratkan laptop di depan pintu rumahnya, sebelum ia sungguh-sungguh mengetahui apa yang terjadi sebenarnya.
Beruntung, nasib baik berpihak pada Scheiner. Pihak PayPal ternyata mencium aksi jahat ini. Setelah hampir 2 kali nyaris kena tipu, apakah Scheiner kapok dengan pelelangan di eBay? Ternyata tidak. Dikutip detikINET dari PCWorld, Selasa (23/6/2009), ia masih akan berencana membuat Attempt 3 yang berarti laptop tersebut masih akan ada di daftar lelang eBay.
Bruce Scheiner sendiri sesungguhnya adalah sosok terkenal di bidangnya. Selain kepala keamanan teknologi, ia juga dikenal sebagai pakar enkripsi dan sekuriti serta sering menjadi pembicara. Bahkan The Economist menyebutnya sebagai "security guru". Namun tidak selamanya profesi yang digelutinya bisa menjamin ia aman dari kejahatan seperti di atas. (Sumber: .detikinet.com)
Jumat, Juni 19, 2009
Tips Sukses ala Tukul #1
Ini adalah rangkaian tips sukses dari Mas Tukul Arwana, dan ini yang pertama…
Tukul tidak pernah merasa gengsi atau rendah diri mengerjakan pekerjaan apa pun. Mulai menjadi sopir omprengan, sopir pribadi, kerja di tkang pembuatan pompa, menjadi modl figuran, menjadi pembawa acara dan lain-lain. Semuanya dikerjakan dengan tingkat keseriusan tinggi.
Teguh, salah seorang yang biasa mengatur jadwal kegiatan Tukul, pernah mengatakan, “Bisa dibilang Mas Tukul paling semangat kalau dengar ada kerjaan. Apa saja pasti dia kerjakan.”
Sumber: dari Tukul “katro” Arwana, The Face Country And The Money City
Kamis, Juni 18, 2009
Duh, 1 dari 5 Anak Gemar Akses Situs Porno
Demikian hasil riset terbaru Symantec, perusahaan keamanan jaringan dan antivirus Norton. Anak-anak tersebut berusia di bawah 15 tahun.
"Dan beragam aktivitas itu tidak diketahui orang tua," seloroh Effendy Ibrahim, Internet Safety Advocat and Norton Business Lead Asia South Region Symantec, di Hotel Intercontinental, Jakarta, Kamis (18/6/2009).
Riset tersebut digelar di 12 negara maju di seluruh dunia seperti Amerika Serikat, Inggris, Swedia, sampai China.
Meski tak menyertakan Indonesia, namun Symantec yakin ada kemiripan tingkah laku anak jika sudah memasuki dunia maya. "hasil riset ini bisa serupa di tiap negara," kata Ibrahim.
Untuk mencegah terulangnya kebiasan itu, Symantec pun meluncurkan aplikasi parental tools berbasis web guna melindungi anak-anak.
Aplikasi ini katanya berguna bagi orang tua untuk memantau aktivitas anak beserta situs yang dikunjunginya saat ber-internet.
"Penggunaannya juga cukup mudah, bahkan orang tua yang gaptek pun bisa menggunakannya," demikian Ibrahim.
Aplikasi yang bisa diunduh gratis di situs onlinefamily.norton.com itu menyajikan beragam filter yang dapat dikustomisasi pengguna.
"Sejauh ini produk family tools masih gratis karena baru diluncurkan satu setengah bulan lalu. Kami mau lihat respon pasar dulu sebelum memutuskan harus berbayar atau tidak," tandas Ibrahim. (Sumber: Detikinet.com)
Kamis, Juni 11, 2009
Orang Indonesia Kurang Waspada Virus Ponsel
Hal ini terjadi seiring dengan maraknya penggunaan ponsel Smartphone di Indonesia. "Sayang sekali, tingkat kewaspadaan orang-orang di Indoensia terhadap ancaman malware di ponsel sangat memprihatinkan." ujar Ary Pryanto, Product Technical Manager - Kaspersky Indonesia, ketika dijumpai detikINET, Kamis (11/06/2009) pada media gathering yang bertempat di Hong Kong Cafe, MH Thamrin, Jakarta.
Berdasar data Kaspersky, pada Januari lalu bahkan terdapat malware yang menginfeksi ponsel untuk mencuri uang. Malware tersebut menyerang sistem operasi Symbian dan target serangannya adalah pengguna operator telepon selular di Indonesia.
Program jahat tersebut berbentuk skrip pemrograman Python. Trojan mengirim pesan singkat, yang berisi instruksi untuk mentransfer uang ke nomor rekening milik sang pelaku kejahatan.
Kini beberapa ponsel memang sangat rentan terkena malware-malware jenis baru tersebut. "Dari beberapa sistem operasi ponsel, Windows Mobile adalah yang paling rentan disusupi, disusul Symbian dan Java," tambah Ary.
Namun program jahat yang mengincar uang memang belum terlalu marak. "Malware yang paling banyak ditemui adalah jenis program asing yang biasanya merusak sebuah aplikasi pada ponsel. Bahkan ada local malware yang modusnya mengirim sebuah SMS ke korban, dan ketika si korban membuka SMS tersebut, pulsanya langsung habis terkuras," Ary mengingatkan.
Akibat tingkat kewaspadaan yang kurang, Ary khawatir nantinya konsumen sendiri yang akan dirugikan. Padahal, konsumen di Indonesia menurut Ary seharusnya tidak perlu khawatir akan masalah-masalah seperti di atas.
Penggunaan antivirus untuk ponsel, seperti Kaspersky Mobile Security, menurut Ary bisa melindungi pengguna dari virus ponsel terbaru. Tapi syaratnya, pengguna harus rajin meng-update antivirus yang ada. (Sumber: detikinet.com)
Microsoft Siap Rilis Anti Virus Gratis
Juru bicara Microsoft menyatakan, produk anti virus dengan kode nama Morro itu telah diujicoba di kalangan internal Microsoft dalam melindungi sistem operasi Windows. Rencananya tak lama lagi, versi trial atau produk beta bakal tersedia di website Microsoft meski tanggal spesifiknya tidak disebutkan.
Para investor pun memonitor layanan anti virus gratis ini karena dinilai dapat mengancam penjualan produk dari Symantec maupun McAfee. Pasalnya dua perusahaan asal AS tersebut juga menggantungkan pendapatannya dengan melindungi Windows dari serangan program jahat.
Dikutip detikINET dari Reuters, Kamis (11/6/2009), Microsoft memaparkan kalau Morro menawarkan berbagai fitur dasar melawan virus. Kemampuan Morro diperkirakan menyamai produk kelas bawah dari Symantec dan McAfee.
Sebelumnya Microsoft sudah pernah menggelontorkan produk anti virus bernama Live One Care, namun gagal di pasaran sehingga mereka pun banting setir dengan mengembangkan Morro. Perwakilan dari perusahaan Symantec dan McAfee sendiri masih menilai Morro bukanlah ancaman bagi mereka.
Presiden divisi Symantec Consumer, Janice Chaffin menilai bahwa Morro hanyalah turunan dari OneCare. Padahal paket perlindungan internet yang lengkap adalah apa yang diperlukan konsumen sekarang ini.
Sedangkan Jorri Evens selaku juru bicara McAfee menyatakan tetap optimistis perusahaannya mampu bersaing dengan semua vendor yang ingin berkompetisi di pasaran anti virus. Bahkan pendapatan McAfee terus menunjukkan tren positif. (sumber: Detikinet.com)
Sabtu, Juni 06, 2009
Perempuan Kurang Pandai Matematika? Salahkan Kultur!
Sebuah penelitian di Amerika Serikat menyimpulkan bagaimana laki-laki selalu mengungguli peerempuan dalam bidang matematika. Ternyata para ahli tersebut menyimpulkan bahwa jawabnnya bukanlah dari segi biologis, melainkan sosial dan budaya.
Dikutip detikhot dari Health, Jumat (5/6/2009) selama ini, lapangan pekerjaan yang menuntut kemampuan matematika lebih banyak diperuntukkan bagi laki-laki ketimbang perempuan. Hal itu diungkapkan oleh Janet Mertz, professor dari Universitas Wisconsin Amerika Serikat yang menjadi penelitinya.
Keadaan di atas membuat perempuan tak mendalami ilmu matematikanya. Biasanya di SD sampai SMA, kemampuan matematika laki-laki dan perempuan masih bisa dibilang sejajar.
Namun ketika mereka beranjak ke level universitas, perempuan biasanya tidak memilih bidang studi yang berhubungan dengan matematika. Sebaliknya. banyak laki-laki yang memilih bidang studi yang mempelajari matematika. (Sumber: Detikhot.com)
Jumat, Juni 05, 2009
Senin, Juni 01, 2009
Bangun ‘Jembatan’ Pendulang Uang dengan Search Engine
Jangan remehkan kemampuan search engine, tak hanya informasi saja yang bisa didapat dari layanan ini. Jika ingin mendulang pundi-pundi uang di internet, search engine pun bisa berperan sebagai ‘jembatan’ usaha Anda.
Demikian diungkapkan Rendy Maulana, CEO Qwords.com web hosting dalam One Day Executive Seminar & Workshop bertajuk ‘How to Increase Sales Using Internet’ di Hotel Aston Braga Bandung, Kamis (7/5/2009) petang.
Penilaian Rendy bukan tanpa alasan. Pasalnya, saat ini keberadaan mesin pencari tak bisa dilepaskan dari pengguna internet. “Orang saat ini mencari apapun di search engine,” ujar pengusaha muda lulusan School of Business Management (SBM) ITB tersebut.
Jadi tak ada salahnya jika hal yang sering digunakan masyarakat dunia maya itu kita optimalkan. Namun tentunya, lanjut Rendy, menyulap search engine menjadi alat marketing bukanlah sesuatu yang mudah, harus ada trik khususnya.
“Buat situs yang disukai oleh search engine. Gambar dan angka kurang disukai oleh search engine. Buatlah situs dengan konten yang menarik dan selalu update,” ungkapnya.
Saat ini, orang mencari segala seuatu di search engine. Setelah menemukan situs yang diinginkan, mereka akan mencatatnya dan kemudian akan melakukan transaksi.
“Selanjutnya mereka akan melihat apakah situs kita dipercaya atau tidak. Jadi update situs merupakan hal yang mutlak dilakukan,” paparnya.
Rendy lalu mencontohkan, situs jual beli buku yang selalu meng-update situsnya dengan memberikan harga yang selalu berubah-ubah. “Ini nilai plusnya, situs ini
update. Tapi juga harus dilihat dulu produknya. Tidak semua produk bisa naik turun harganya,” pungkasnya. (Sumber:detikinet.com)