Rabu, Agustus 26, 2009
Sedekah Rp 500... dapat Rp 350.000
Saat aku jalan ke menuju ke kampus, aku lihat peminta2 sudah tua, saat itu aku cuman punya uang Rp.500, buat makan tidak bisa, buat naik angkot juga tidak bisa.
Terus aku putuskan daripada Rp.500 tidak ada gunanya, lebih baik aku shodaqohkan aja. Dengan sambil berdoa dan iklhas aku memberikannya.
Subkhanaallah saat aku sampai di kampus, aku ketemu dosen yang akrab banget dengan saya, dia baru pulang dari kotanya. Dia langsung ngajak saya makan..sambil berbincang2 di warung makan. Dia menceritakan kalau pronyek nya goal, alias berhasil.
Nah saat dosen aku dapat proyek di luar, kuliah yang diampu pun saya yang megang, maklum assisten dosen saya ini. Waktu mau makan dia ngasih aku amplop, waktu itu aku bingung. Saya tanya ini apa Pak, Dosen bilang: ini buat kamu, karena kamu sudah bantuin aku sewaktu aku diluar kampus, oh ya makasih.
Saat aku liat Subkhanaallah aku dikasih Rp 200.000, habis makan aku langsung ke kampus disitu aku ketemu teman lama aku, dia minta maaf baru bisa ketemu sama saya, terus dia kasih saya uang 150.000, uang yang pernah dulu ia pinjam, padahal udah lama banget, saya sendiri udah melupakannya, tapi Subkhanaallh dia masih ingat.
Tidak hanya sampai disitu saja keajaiban2 itu datang, sampai malam aku dapat kebahagian yang belum aku dapatkan sebelumnya. Karena Shodaqoh Rp. 500 mendatangkan Keajaiban2 yang memberikan ilmu spritual bagi saya. Terima kasih. (Sumber: wisatahati.com)
Teori Usus Buntu Darwin Salah
Peneliti Duke berkolaborasi dengan University of Arizona dan Arizona State University menyimpulkan bahwa Charles Darwin melakukan kesalahan ketika menyebut usus buntu sebagai organ vestigial.
Teori Darwin mengenai usus buntu pada manusia dan primata lainnya menyebut merupakan peninggalan evolusioner pada susunan yang disebut cecum, yang digunakan oleh nenek moyang kita untuk mencerna makanan.
Penelitian terbaru telah menemukan beberapa mahkluk hidup, seperti pukang (lemur), hewan pengerat dan beberapa jenis dari tupai terbang, memiliki usus buntu yang ada di cecum besar dan berfungsi untuk pencernaan.
Assistant Professor, William Parker mengatakan Darwin tidak memiliki informasi yang dimiliki oleh mereka.
“Apabila Darwin memiliki perhatian tentang spesies yang memiliki usus buntu di cecum yang lebih besar dan apabila ia mengetahui mengenai jenis usus buntu yang ada, mungkin tidak akan menyatakan bahwa usus buntu sebagai sebuah sisa dari evolusi,” katanya.
Penelitian tersebut dijelaskan pada Jurnal of Evolutionary Biology. (Sumber: inilah.com)