Senin, Oktober 12, 2009

Lunasi hutang dengan shodaqoh

"Yaa Allah, jangan jadikan pengalaman hamba ini menjadi sesuatu yang Engkau anggap RIYA. Demi Allah tak terbersit sedikitpun untuk mendapat pujian dari makhluk-MU Yaa Rabb".
TAHUN 2000 Saya memulai usaha dagang, dengan modal cukup untuk mengontrak tempat +/- Rp 13 juta untuk 2 tahun, barang dagangan semua pinjam dari toko grosir (saudara) dan supplier (pemasok)
TAHUN 2002 Usaha lancar, nilai kontrakan dinaikan oleh siempunya tempat (harus) +/- Rp 24 juta untuk 3 tahun, hutang dagang +/- Rp 100 juta.
TAHUN 2004 tepatnya bulan Nopember sisa kontrakan masih sisa 1 tahun, siempunya tempat sudah memaksa saya harus membeli tempat usaha +/- Rp 400 juta, dalam benak saya bercanda sambil ngeledek ni siempunya tempat, dengan pesimis saya jawab minta waktu untuk pikir2 dulu soalnya dari mana uang sebanyak itu, mikirin hutang dagang aja bingung.
Tepat kejadian TSUNAMI ACEH 2004, saya diberikan HIDAYAH oleh ALLAH, dalam hati saya "Serambi Mekkah" saja diluluh lantahkan oleh kekuatan dan kekuasaan ALLAH, apalagi saya yang jarang sholat dan selalu berhitung untung rugi... Entah magnet apa yang jelas saya selalu menangis jika melihat tayangan2 tsunami di TV waktu itu ... justru dari tayangan2 itulah yang membuat saya belajar kembali kebesaran dan kekuasaan ALLAH, tidak diberikan keberanian lagi saya untuk meninggalkan Sholat 5 waktu.
Seminggu setelah kejadian Tsunami itu, uang +/- Rp 1 juta yang seharusnya dibelikan barang dagangan, Rp. 500 ribu saya donasikan untuk korban tsunami via mesjid dekat rumah dan Rp 500 ribu lagi saya masukan ke kantung2 penggalangan dana tsunami.
SUBHANALLAH - ALLAHU AKBAR bulan maret 2005, ALHAMDULILLAH toko yang saya tempati berganti nama disertifikatnya menjadi nama saya. Sejak saat itu selain terus sholat wajib dan sunat, saya selalu minta keridhoan do'a dari orangtua, dan yang pasti sampai saat ini dengan dibantu oleh ketua RT tempat saya tinggal. Saya shodaqohkan +/- 20 paket sembako setiap bulannya untuk para tetangga terdekat yang layak menerimanya.
Terimakasih... Testimoni ini saya dedikasikan untuk Orangtua dan Mertua, yang tidak pernah berhenti berdo'a untuk saya dan keluarga. Semoga do'a ibu dan ayah serta mertua agar saya dan istri dapat menunaikan ibadah haji dapat segera terwujud ...
Wassalam
Email : Wedha222@Yahoo.co.id
Facebook : Wedha Prasaja
Phone : 022 - 5944490.
(Sumber: wisatahati)

Netbook Rp 1 Juta Masih Memungkinkan

Pendiri OLPC Nicholas Negroponte pernah terlalu optimis menetapkan harga US$ 100 (Rp 1 juta) untuk satu unit netbook. Namun semangat menghasilkan laptop Rp 1 juta masih ada.

OLPC benar-benar merevolusi netbook, dengan tawaran harga yang terhitung murah US$ 200. Belakangan harga ini tidak pernah turun ke US$ 100 seperti yang dijanjikan, sehingga ide laptop semurah itu dianggap sebagai sedikit kecelakaan pemasaran.

Tapi sejak OLPC mengeluarkan laptop, beberapa perusahaan berusaha mengeluarkan produk sejenis dengan harga US$ 100. Terakhir perusahaan Taiwan DMP menawarkan laptop di kisaran US$ 100 yang disebut Edubook.

Komputer itu didasarkan pada desain dan konsep dari Nohrtec Gecko Edubook. Laptop DMP yang berjalan dengan baterai AAA itu, memiliki fitur desain modular yang memungkinkan pelanggan memilih komponen yang dibutuhkan, dan bisa dirakit sendiri untuk menghemat uang.

Edubook dikapalkan ke pasar luar negeri dalam bentuk komponen, untuk dirakit oleh mitra di negara-negara lain. Hal itu bisa mengurangi harganya dengan menghilangkan bea cukai atau untuk memenuhi persyaratan impor.

Netbook itu dapat dipisahkan menjadi sekitar 10 modul dengan komponen yang berbeda. Kemudian dirakit kembali hanya sekitar 10 menit menggunakan 30 langkah. Edubook mengusung panel 8,9 inci dan CPU berdaya rendah yang dikembangkan sendiri oleh DMP.

Perangkat itu dapat mendukung Windows XP, tetapi ditawarkan secara opsional. Netbook ini didukung oleh delapan baterai AA dan dapat berjalan selama empat jam. DMP telah memulai pengiriman Edubook ke Amerika Latin dan netbook itu juga menarik perhatian beberapa pemerintah di Eropa Timur dan Afrika.

Perusahaan itu mengharapkan bisa mengapalkan lima juta Edubook pada tahun 2010. Harga US$ 100 merupakan titik di mana para pembuat komputer berjuang untuk menyediakan produknya bagi dunia pendidikan. Harga itu pertama kali dijanjikan OLPC dengan meluncurkan laptop XO walau akhirnya tidak dapat memenuhi janji itu.

Kemungkinan netbook murah masih ada harapan dari pembuat chip, ARM yang merilis Cortex-A9. Bayang-bayang prosesor Atom 1.6GHz (N270) yang digunakan pada sebagian besar netbook tampaknya akan memudar.

Vice President Marketing ARM, Eric Schorn mengatakan chip Cortex-A9 dual-core dapat memberikan performa lima kali dibandingkan solusi populer dari Intel itu.

"Kami akan benar-benar agresif dari perspektif biaya. Chip kami akan jauh lebih murah di saat kami telah menyediakan teknologi itu ke lebih banyak vendor dan mungkinkan mereka untuk bersaing satu sama lain," kata Schorn. "Efeknya adalah pada pengurangan biaya. Kita akan melihat netbook US$ 100," tambahnya.

Tidak hanya membatasi diri untuk netbook, ARM mengatakan juga mencari cara untuk mengintegrasikan chip Cortex-A9 ke smartbook, mobile Internet devices (MID) dan serta set-top box TV.
Bahkan perusahaan itu menyatakan chip ARM Cortex-A9 sudah akan mulai muncul pada produk mobile 2010. Harapan baru bagi yang mendambakan netbook murah, meskipun kekurangannya ARM tidak kompatibel dengan prosesor x86 yang berarti akan minoritas. Netbook itu hanya akan mendukung sistem operasi semacam Linux dan bukan pemimpin pasar seperti Microsoft Windows. (Sumber: inilah.com)

Allah tidak pernah meninggalkan kita

Keluarga kami tertimpa musibah, yaitu 3 tahun yang lalu tertipu bisnis kontraktor sejumlah 600 juta. Bahkan sampai sekarang kami harus menanggung hutang yang sangat besar & kehilangan rumah.
Sebagai manusia awam, kami sangat tidak bisa menerima dan sempat sedih berkepanjangan. Bahkan suami saya pun sempat mencari jalan yang salah dalam mencari uang untuk mengembalikan yang hilang, yaitu dengan mencari dukun yang dapat memberikan uang goib. Subhanallah.
Sampai sekarang uang itu tidak pernah bisa didapatkan suami saya. Karena Allah tidak Ridho kami yang diujiNya, akan dinaikkan derajatnya, Malah salah jalan.
Akhirnya sekarang kami mengiklaskan semuanya, kami yakin bahwa Allah pasti punya maksud dibalik semua ini. Kami mulai bisa menerima. Kami mulai memperbaiki sholat menjalankan sholat sunnah, ikhlas bersedekah, bahkan kehadiran anak yang kami iktiarkan selama 4 tahun pernikahan Alhamdulillah tiba2 datang begitu saja.
Hal yang selama ini kami takutkan yaitu darimana tiap bulan kami dapat membayar hutang? padahal penghasilan kami tidak menentu, ternyata kami bisa menjalaninya sampai hutang tersebut tinggal 3 bulan lagi selesai.
Ada saja jalan Allah dalam membantu kami mendapatkan uang untuk melunasi hutang itu tiap bulan. Kami sekeluarga semakin yakin dan percaya bahwa Allah pasti memberikan yang terbaik bagi umatnya. Tanpa kita bisa memilih2 hanya Allah yang tau yang terbaik untuk kita.
Kami bersyukur dengan ujian ini. Masalah kami memang belum selesai, namun kami siap menjalani ujian ini dijalan Allah, dan yakin akan pertolongannya dan bagi saudara2ku semua yang sedang terkena musibah, jangan khawatir, Allah tidak pernah meninggalkan kita.
Kita harus bisa menerima musibah ini dengan ikhlas dan tetap berusaha dijalan yang diridhoi, Allah pasti memberi jalan yang kadang tak dapat kita duga. Amien. (Sumber: wisatahati.com)