Selasa, Agustus 25, 2009

Sedekah ke anak yatim... ikut diklat.

Assalamualaikum Pak Ustadz, membaca artikel bapak, saya sungguh amat tertarik apalagi mengenai amalan sedekah. Alhamdulillah dengan ijin Allah sy mencoba melakukannya.
Begini Pak Ustadz, awalnya tidak tau dari mana mulainya, teman saya bercerita mengenai anak yatim dilingkungan rumahnya. Sehari sebelumnya setelah membaca artikel Ustadz mengenai anak yatim saya berfikir dari mana ya saya bisa mendapatkan 3 anak yatim yang bisa sy kasih sedekah. Ternyata Allah mendengar suara hati saya, teman saya tadi bercerita kalo dilingkungan rumahnya terdapat 3 anak yatim sama seperti yang saya inginkan.
Alhamdulillah skg sudah terealisasi impian saya meski baru beberapa kali, InsyaALLAH saya pengin rutin sepanjang hidup saya Pak Ustadz, mohon doanya.
Pengalaman yang menarik buat saya, suatu ketika saya pengin banget bersedekah (rutin tiap bulan), pada saat itu uang saya mepet, sementara kebutuhan lainnya menumpuk, karena saya sudah berjanji pada diri saya untuk selalu bersedekah akhirnya saya keluarkan uang untuk memenuhi janji saya.
Hari kamis tgl 6 maret siang sy ketemu dengan teman (melalui teman namanya hendi biasa sy titipkan uangnya), kemudian sy titipkan uangnya. Sesampainya dikantor jam 4.15an, sy mendapatkan nota dinas yg isinya menugaskan sy untuk ikut pelatihan selama 5hari.
Saya berpikir apakah ini ya arti dari yg disebutkan Pak Ustadz bahwa kalo kita sedekah maka nilai yg akan diterima 10 kali lipatnya.
Perlu diketahui bahwa SPPD selama perjalanan dinas saya (5 hari td) nilainya 10 kali lipat dari apa yang saya sedekahkan dan setelah dipotong dengan biaya makan, menginap dan perjalanan nilainya sama dengan kebutuhan yang saya harus penuhi.
Alhamdulillah Pak Ustadz, ternyata ALLAH mencukupi kebutuhan saya, seperti doa saya. Satu hal yg sy herankan waktu pengiriman tugas sy, atasan tidak pernah mengajukan sy untuk ikut diklat, tetapi nama saya tercantum disitu.
Setelah saya tanya teman dibagian diklat ternyata surat itu harus keluar paling akhir pada tgl 6 Maret, dan surat dinas tsb keluar pada jam 15.30an. Nama saya dicantumkan disitu karena pihak proyek belum mengeluarkan list nama peserta padahal waktunya sudah habis, maka dicantumkanlah nama saya (Pihak proyek baru memfax daftar peserta -4 peserta, setelah nota dinas td keluar dan tidak ada nama sy!).
Mulanya saya ingin membatalkannya, tapi ini kesempatan bagi saya untuk mengikuti diklat, tambah ilmu & wawasan tentunya. Akhirnya sy berangkat, meski ada teman saya yg tidak setuju.
Perlu Pak Ustadz ketahui, dibagian kerja saya, yang pegawai organik 2 org (saya dgn teman laki-laki).
Yang saya herankan kenapa nama saya yg muncul, bukan teman saya, itupun dimenit terakhir. Pada saat diklat, peserta perwakilan keseluruhan (harusnya) 5 peserta karena saya ikut jadi 6 peserta (mandaysnya seharusnya 25 jadi 26).
Pada saat hari H, saya berkeinginan pulang tidak jadi ikut pelatihan, teman saya (panitia) berusaha meyakinkan saya untuk tetap ikut, tetapi saya tidak enak hati (mandaysnya 25), saya putuskan untuk tetap tinggal. Keesokan harinya pada saat mulai acara diklat, ternyata mandaysnya tercapai 25 org, salah satu teman saya (yang diusulkan ternyata sakit dan tidak dpt mengikuti diklat), sy sebagi gantinya.
sekali lagi saya berpikir, apakah ini jalan yang digariskan ALLAH untuk sy, SUBHANALLAH!