Kamis, Oktober 08, 2009

Hilang Ide

Yth Ibu Sarfilianty Anggiani
Dengan situasi ekonomi yang tidak pasti ini, bisnis menjadi sa-ngat sulit dijalankan. Begitu yang saya rasakan pada bisnis. Saya seperti kehilangan akal dalam mencari berbagai ide untuk bisa mem-pertahankan pasar yang ada. Dalam kondisi seperti ini hal apa yang sebaiknya saya lakukan agar bisnis tetap bertahan? Mohon saran ibu.
Johan - Plaju

Sdr Johan yang budiman, memang menjalankan bisnis penuh deng-an tantangan dan resiko yang sulit ditebak. Bisnis bermain dilautan yang luas. Kadang kala ombanya tenang, beriak dan kadang kala om-bak besar datang tak terkirakan. Dalam hal itulah pelaku bisnis dituntut untuk memiliki seni yang tinggi untuk menghadapinya. Bila tidak, mere-ka akan tersapu oleh ombak tersebut.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mempertahankan bisnis pada situasi yang tidak pasti. Namun yang perlu disadari adalah bahwa sebagai leader perusahaan, para pemimpin cenderung memiliki keter-batasan untuk mencari solusi terbaik bagi bisnisnya. Itu semua dikare-nakan beban kerja pimpinan yang begitu banyak dan kadangkala sulit untuk didelegasikan. Oleh karena itu agar bisnis tetap berjalan maka pimpinan harus kreatif dalam menghadpi situasi yang ada. Salah satu cara agar kreativitas pimpinan berkembang dengan baik adalah dengan memiliki tim kerja yang solid. Melalui tim maka segala permasalahan dapat diselesaikan lebih maksimal.
Tim dibentuk melalui sebuah proses, yaitu dengan memperhatikan kompetensi individu yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas tim. Pembentukan tim kerja sebaiknya memperhatikan aspek: kesamaan visi, tujuan, perilaku, dan juga gaya hidup dari setiap individu. Pada dasarnya inti utama dari pembetukan tim kerja tersebut adalah adanya komitmen bersama, saling percaya, dan saling menghormati antar se-sama anggota tim. Ketiga faktor inilah yang akan menentukan bahwa sebuah tim akan memiliki kekuatan yang maksimal dalam mencari sua-tu solusi atas masalah yang dihadapi organsiasi.
Pada dasarnya tim kerja berbeda dari sekedar kelompok kerja. Pada tim kerja dituntut akuntabilitas, baik secara personal maupun kelompok. Contoh tim kerja yang baik adalah tim bedah dirumah sakit. Setiap ang-gota tim (meliputi ahli bedah, ahli anestesi, perawat dan tenaga ahli lainnya) berfungsi secara profesional berdasarkan kompetensinya. Keti-ka mereka bekerja sebagai tim, interaksi antar anggota tim berjalan de-ngan lancar dan penuh kehati-hatian. Semua mempunyai komitmen pada satu tujuan yaitu kualitas operasi dan kesembuhan pasien.
Dari ilustrasi diatas dapat kita rasakan bagaimana hasil kerja dari sebuah tim. Hal itu pada dasarnya dapat bekerja dalam mengatasi ber-bagai kondisi dan situasi yang Anda hadapi dalam menjalankan bisnis. Anda dapat mengandalkan para bawahan Anda yang memiliki potensi dan kompetensi yang handal. Mereka dapat Anda satukan untuk men-jadi ujung tombak Anda dalam mencari ide kreatif untuk mengembangkan ide bisnis dalam menghadapi persaingan yang sedemikian ketat dalam kondisi ekonomi yang semakin tidak dapat diprediksi ini. Melalui kerja tim Anda akan lebih mudah mengambil keputusan terbaik dengan penuh pertimbangan yang matang dan melalui proses yang dapat diper-tanggung jawabkan oleh semua anggota tim. Dengan demikian, keaku-ratan keputusan akan lebih baik dan resiko yang Anda hadapi akan da-pat dikalkulasi.
Atas dasar itu, saran saya agar Anda memiliki tingkat konfidensi yang tinggi dalam menjalankan bisnis pada situasi yang tidak menentu ini ada baiknya Anda memiliki tim kerja. Dengan demikian Anda akan dapat mendiskusikan berbagai masalah yang harus segera Anda putuskan. Dan pada akhirnya bisnis Anda akan dapat berkembang dengan baik.
Demikian jawaban dari saya semoga dapat memberikan inspirasi dalam mencari solusi untuk meningkatkan usaha Anda. Selamat ber-juang, semoga kesuksesan selalu menjadi milik Anda. (Sumber: Sriwijaya Post)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar